Wamensos Terjun Salurkan Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, memimpin langsung proses pendistribusian bantuan untuk penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki setelah menempuh perjalanan laut selama 12 jam.
Kapal Feri yang membawa bantuan logistik Kementerian Sosial akhirnya bersandar di Pelabuhan Larantuka, Flores Timur, Rabu (6/11/2024) pukul 04.00 WITA.
Agus mengatakan, bantuan yang di Pelabuhan Larantuka untuk selanjutnya didistribusikan ke beberapa lokasi pengungsian terpusat yang berada di tiga titik, yaitu Desa Konga, Desa Bokang Wolomatang, dan Desa Lewolaga.
"Pokoknya bapak ibu tenang di sini ya, semua kebutuhan bapak ibu akan kami penuhi," kata Wamensos Agus ketika bertemu para penyintas di Posko Pengungsian Desa Konga, Rabu (6/11/2024).
1. Kemensos didirikan umum
Agus juga melakukan pengecekan ke dapur umum posko Desa Konga yang telah didirikan Kemensos sejak Senin, 4 November 2024. Posko dapur umum tersebut berada di titik terdekat dari lokasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan melayani 1.219 orang setiap hari.
"Secara simbolis kami Kementerian Sosial memberikan bantuan. Ada alat mandi, makanan, lampu portabel, jadi kalau malam terang, juga ada bantuan lainnya," kata Agus.
2. Wamensos cek lokasi perkampungan yang terkena erupsi
Selain berkunjung ke tiga posko pengungsian yang ada di Flores Timur, Agus juga melihat langsung lokasi perkampungan di Desa Klatanlo yang terkena guguran material erupsi hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Tadi kami ke desa di lereng gunung di sana, situasinya parah sekali. Material erupsinya itu batunya besar dan menyala (terbakar), jadi batu yang besar merusak rumah, yang nyala ini membakar," kata Agus seraya memperlihatkan material erupsi berupa batu sebesar telapak tangan orang dewasa.
3. Pastikan bantuan terpenuhi
Agus memastikan para penyintas telah terpenuhi kebutuhan dan kenyamanannya selama di pengungsian.
"Kedatangan kami selain membawa kebutuhan logistik juga ingin memastikan mereka yang mengungsi ini nyaman sehingga tidak terbebani psikologisnya. Kami juga ingin memastikan anak-anak yang mengungsi bisa tetap belajar. Kami akan siapkan segera tenda-tendanya dan guru-gurunya," beber Agus.