Jakarta, IDN Times - Ketua Jaringan Gus Durian, Alissa Wahid, terlihat mendampingi sang Ibu, Sinta Nuriyah Wahid memasuki Istana Kepresidenan pada Kamis sore, 11 September 2025. Ia memenuhi undangan dari Istana untuk jamuan makan malam bersama Presiden Prabowo Subianto.
Para sesepuh dan tokoh publik ikut hadir pada jamuan makan malam tersebut. Mulai dari Menteri Agama, Nasarudin Umar; mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin; mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M. Syarif; Rohaniawan dan pemerhati sosial, Romo Magnis; cendikiawan Quraish Shihab; Pendeta RD Aloys Budi Purnomo; hingga Uskup Antonius S. Bunjamin.
Sementara, Prabowo didampingi sejumlah menteri. Tetapi, Sjafrie Sjamsoeddin yang ketika itu masih menduduki kursi Menko Polkam Ad Interim dan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tidak terlihat.
Jamuan undangan makan malam itu disampaikan tak lama usai Gerakan Nurani Bangsa (GNB) menyerukan agar dilakukan reformasi di tubuh Polri. Selain itu, mereka juga meminta kepada Prabowo agar memerintahkan jajarannya bersikap berdasarkan nilai etika, kebersahajaan dan asas kepatutan. Tujuannya, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Alissa mengaku dihubungi langsung oleh pihak Istana untuk datang sore itu.
"Kalau para sesepuh (di GNB) dikontak Istana langsung one by one. Seperti Romo Magnis, Pak Quraish Shihab, Gus Mus dihubungi langsung oleh Pak Teddy (Sekretaris Kabinet)," ujar Alissa pada 12 September 2025.
Alissa menggambarkan jamuan makan malam itu berlangsung santai dan hangat, meskipun suasana formal terasa di awal pertemuan.
"Beliau berpidato, tetapi tidak scripted (membaca pidato) melainkan dari pesan GNB yang Beliau baca," katanya.
Tetapi, belakangan salah satu aspirasi yang disampaikan GNB untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen untuk mengusut kerusuhan demo pada akhir Agustus 2025 ditanggapi berbeda.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, pada 19 September 2025, menyebut Prabowo sejak awal tidak pernah memberikan pernyataan yang menyetujui pembentukan TGPF independen, untuk mengusut kerusuhan demo yang berlangsung di hampir semua daerah itu.
Apa kata Alissa menanggapi pernyataan tersebut? Berikut perbincangan IDN Times dengan Alissa melalui telepon pada 19 September 2025.