Jakarta, IDN Times - Pada 9 September 2004, bom bunuh diri meledak di depan kantor Kedutaan Besar Australia. Peristiwa nahas yang menewaskan 9 orang dan melukai 150 orang lainnya sempat membuat polisi kesulitan mencari identitas. Sebab, tidak ada bagian tubuh yang bisa diindentifikasi, semua hancur.
Herawati Sudoyo bersama tim dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman diminta bantuannya oleh kepolisian untuk mengungkap pelaku dari ceceran darah dan serpihan kulit yang gosong dari pelaku. Dalam waktu dua minggu, DNA mengungkap pelaku bom bunuh diri adalah Heri Kurniawan alias Heri Golun.
Saat itu DNA forensik naik daun, begitu pula nama Herawati Sudoyo. Tidak hanya mengungkap sosok pelaku bom bunuh diri 15 tahun lalu, profesor biologi molekuler ini juga menguak asal usul leluhur manusia modern Indonesia yang berasal dari Afrika.
Bahkan tes DNA kembali melambung saat para artis yakni Ariel NOAH, Najwa Shihab, Mira Lesmana, Ayu Utami, dan Riri Riza akhirnya mengetahui asal usul mereka usai menjadi relawan tes DNA.
Berikut ini wawancara IDN Times dengan Herawati Sudoyo yang pernah menerima anugerah Habibie Award 2008 usai memaparkan Aneka Gen Satu Indonesia Merawat Kebinekaan Menyongsong Masa Depan, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (11/11) lalu.
