Juru bicara muda PKB, Mikhael Benyamin Sinaga (dok. Pribadi)
Ya kalau kita ngomong deklarasi capres, partai mana sih yang sudah deklarasi, yang lengkap. Kalau NasDem itu kan mendeklarasikan sendirian, jadi mungkin setengah ya karena belum bisa mencalonkan juga. Tapi, yang saya mau sampaikan kita ikuti sajalah proses ke arah 2024 ini, kan kalau saya gak salah ini Juni 2023 untuk pendaftaran capres jadi kita ikuti saja. Karena politik ini kan dinamis.
Saya melihat juga dari Gerindra sendiri, di mana Pak Prabowo ikut di acara-acara kami, dan kami pun di acara-acara Gerindra itu merupakan tanda-tanda yang sangat bagus untuk koalisi ini, dan bisa bertahan sampai 2024.
Cak Imin beberapa kali menyampaikan akan ada partai lain yang bergabung di koalisi Gerindra-PKB, partai mana itu?
Kalau saya bisa katakan partai mana yang akan bergabung, pastinya banyak partai yang kita ajak berdialog, kalau mau bergabung, biarlah partai itu sendiri yang bilang, 'wah saya mau dong gabung dengan PKB dan Gerindra'. Kita pasti akan merangkul seperti saya bilang, PKB itu partai yang sangat merangkul.
Jangan sekarang mau merangkul, besok menarik diri hanya untuk bargaining itu kita kurang setuju. Tapi kalau memang ada yang serius, kita selalu membuka komunikasi.
Apakah masih menunggu PDIP untuk gabung?
Kalau PDIP itu kan partai besar, pasti dia punya bargaining power, jadi dia last minute pun bisa, kita menunggu momen yang tepat, bukan menunggu PDIP, bukan menunggu siapa-siapa, tapi menunggu momen tepat, supaya masyarakat melihat capres-cawapresnya PKB dan Gerindra itu memang benar-benar serius, dan kandidat untuk menang, bukan hanya untuk memeriahkan.
Kalau nantinya Cak Imin gak jadi capres, sikap PKB bagaimana ke depannya?
Ya pastinya kita akan melihat dulu, peta politik seperti apa, mungkin jadi capres, mungkin jadi cawapres, tapi minimal harus jadi cawapres. Tapi kalau sudah jadi seperti itu, kita harus ikuti proses yang sudah berjalan, ya tunggu saja ininya, momen yang tepat.