Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Per 14 OKtober 2020 terjadi kenaikan 4.127 kasus, sehingga total mencapai 344.749 kasus. Pasien yang terinfeksi virus corona terbagi menjadi dua, yaitu simtomatik atau dengan gejala dan asimtomatik atau tanpa gejala.
Belum habis peningkatan kasus COVID-19 di tanah air, isu penolakan Undang-Undang Cipta Kerja memunculkan protes besar-besaran dari koalisi buruh atau pekerja hingga mahasiswa di seluruh daerah. Pecahnya, demonstrasi terjadi di tengah pandemik membuat kekhawatiran lainnya muncul, yaitu lonjakan kasus COVID-19.
Apabila dilihat lebih dekat, pihak-pihak yang melakukan demonstrasi adalah mereka yang berusia muda yang umumnya tanpa gejala COVID-19. PhD Candidate Medical Science at Kobe University di Jepang, dokter Adam Prabata mengatakan, asimtomatik atau yang lebih dikenal sebagai orang tanpa gejala (OTG) memiliki kemampuan yang sama bahayanya dengan simtomatik.
Untuk membahas lebih jauh mengenai potensi lonjakan OTG pasca-demonstrasi, IDN Times melakukan wawancara khusus dengan dokter Adam dalam acara Ngobrol Seru: Habis Demo, Muncul OTG pada, Selasa 13 Oktober 2020. Bukan hanya itu, dokter Adam juga menjelaskan hal-hal penting lain yang berhubungan dengan virus corona, berikut hasil wawancaranya.