IDN Times/Masdalena Napitupulu
Lebih jauh, mantan Rais Aam NU itu juga mengingatkan tentang pentingnya pembangunan pola pikir yang wasathy (moderat) dalam pembangunan peradaban Islam. Pola pikir ini dapat ditunjukkan dengan cara berpikir yang dinamis dan tidak ekstrem
"Ciri-ciri cara berpikir wasathy antara lain senantiasa menjaga dan mengamalkan jalan yang telah dirumuskan para ulama terdahulu yang masih relevan, dan mengakomodasi jalan baru yang lebih baik, serta senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi secara terus menerus sehingga tercipta kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu,” imbaunya.
Sehingga, lanjut dia, pola pikir ini harus terus diamalkan secara konsisten serta menjadikan masjid sebagai tempat penyebaran paham moderat.
“Oleh karena itu, penguatan cara berpikir wasathy harus secara istiqamah terus dilakukan agar umat Islam dan para tokohnya tetap dalam cara berpikir dan bertindak yang wasathy. Tempat yang paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir wasathy tersebut adalah masjid, karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid. Sehingga dalam jangka panjang hal itu bisa menjadi embrio membangun kembali peradaban Islam, dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik,” ujar Ma'ruf Amin.