Jakarta, IDN Times - Nelayan Aceh mendapat pujian luas dari warganet atas aksinya menyelamatkan 99 pengungsi Rohingya pada Kamis (25/6). Mereka melakukan evakuasi paksa usai pemerintah daerah setempat menolak membawa mereka ke darat dengan alasan khawatir terpapar virus corona. Padahal, ketika ditemukan oleh para nelayan pada (21/6), kapal yang digunakan oleh para pengungsi nyaris tenggelam.
Komandan Korem 011/Lilawangsa, Kolonel Infantri Sumirating Baskoro yang diwawancarai oleh BBC Indonesia pada (24/6) lalu menjelaskan otoritas Indonesia telah memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi Rohingya. Selepas itu, kata Sumirating, kapal yang membawa pengungsi Rohingya tersebut akan didorong dibawa ke luar area NKRI.
"Jadi, bantuan sementara untuk menolong mereka. Kemudian, saat ini mereka sudah dijaga oleh personel polisi air. Setelah itu, mereka akan didorong keluar dari wilayah NKRI dikawal oleh kapal dari Lanal (Pangkalan Angkatan Laut)," ungkap Sumirating.
Salah seorang warga Aceh, Aples Kuari, mengatakan telah bicara dari hati ke hati dengan para pengungsi. Mereka mengaku ditolak di mana-mana dan tidak ada yang mau menerima.
"Di Malaysia, mereka ditolak, di mana-mana mereka ditolak. Hanya di Aceh, mereka diterima," ungkap Aples.
Sikap nelayan Aceh ini menuai pujian dari warganet dan dunia internasional. Media Al Jazeera yang bermarkas di Qatar bahkan menyebut perilaku nelayan Aceh sebagai "kemanusiaan terbaik."
Lalu, apa komentar warganet mengenai sikap nelayan Aceh? Apa pula komentar organisasi Amnesty International bagi Pemerintah Indonesia?