Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber Gambar: jambi.tribunnews.com

Sebuah kejadian naas terjadi di Desa Siulak Deras, Kerinci, Kecamatan Gunung Tujuh, Jambi, Selasa (10/5) pagi kemarin. Ambulans yang membawa pasien kritis ke Rumah Sakit MH Thalib Kerinci tidak diizinkan untuk lewat, sehingga pasien tersebut meninggal.

Korban adalah seorang wanita yang baru melahirkan.

Susi Marlina melahirkan pada Senin (9/5) malam di Bidan desa Jernih Jaya. Tapi setelah bayi dilahirkan, tali pusarnya tidak keluar. Pukul 01.30 WIB, pihak Puskesmas pun merujuk Susi ke rumah sakit agar segera ditangani dengan lebih baik.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, mereka harus melewati Siulak Deras. Saat sampai di jalan masuk ke desa tersebut, warga telah memblokir jalan dan tidak mengizinkan mereka untuk lewat. Keluarga Susi sudah menjelaskan bahwa dia kritis, tapi izin tetap tidak diturunkan.

Meski sudah menunggu satu jam, warga tetap melarang ambulans lewat.

Keluarga yang berusaha negosiasi dengan warga pun dibalas dengan penolakan. Bahkan, warga yang berjaga menyuruh keluarga Susi untuk meminta izin kepada orang adat. Meski begitu, ambulans tetap tidak diizinkan jalan. Keluarga Susi disuruh mengangkat benda yang digunakan untuk memblokir jalan itu sendiri.

Blokir tersebut berupa kayu-kayu besar, dan diangkat bersama oleh suami, supir, bahkan perawat rumah sakit yang membawa Susi. Namun, ketika berhasil menyingkirkan kayu-kayu tersebut, Susi tidak tertolong.

Meninggal sebelum tiba di rumah sakit.

Saat melewati Siulak Deras, ternyata Susi sudah tidak bernyawa. Setiba di Rumah Sakit MH Thalib, pihak dokter pun mengonfirmasi bahwa Susi telah meninggal selama perjalanan ke rumah sakit.

Pemblokiran dilakukan karena warga ingin Pemerintah Kerinci tepati janji.

Warga Siulak Deras menuntut janji Pemerintah Kerinci yang akan membuat turap. Turap tersebut digunakan untuk menormalisasi sungai yang meluap akibat penggalian tambang yang disebut Galian C. Pemblokiran dilakukan sejak 14.30 WIB dan menyebabkan macet yang panjang.

Pemblokiran tersebut dilakukan untuk menghalangi proses penggalian tambang yang mencapai delapan titik di Siulak Deras. Namun sayangnya, pemblokiran jalan ini malah menelan korban dan terputusnya jalur transportasi antara Kerinci-Padang serta sebaliknya.

Sejauh ini pemerintah setempat segera melakukan penutupan terhadap Galian C dan segera melakukan pembersihan jalan serta bekas material banjir.

Editorial Team