Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Untuk antisipasi penyebaran virius dan temuan virus baru, Eijkman bersama dengan Kemenristek dan Kemenkes itu sudah menunjuk satu tim untuk memperkuat surveilans, mencari mutan yang baru, varian yang baru dari COVID-19 baik dari Inggris maupun dari yang lainnya, baik dari dari Afrika Selatan, dari Brasil dan lain sebagainya
Amin menegaskan Eijkman sudah berpengalaman meneliti virus-virus yang bermunculan di Indonesia jauh sebelum pandemik COVID-19. Sehingga untuk deteksi cepat varian baru dari COVID-19 Eijkman kerjasama dengan Kemenristek.
"Sejak bulan Januari, kami menargetkan pengujian genome sequencing 5 ribu sampai 10 ribu sekuens dalam satu tahun. Jika dibandingkan Inggris, masih sangat kecil tapi mudah-mudahan bisa membantu berikan informasi secara molekuler virus apa aja yang sudah beredar di Indonesia," kata dia.