Jakarta, IDN Times – Gaya bicara Hariman Siregar tetap sama. Semangat. Meledak-ledak. Hangat. Membawa rasa gelisah. Kita bisa menangkap semua rasa itu bahkan saat berbicara dengannya lewat sambungan telepon. Tokoh aktivis mahasiswa yang memimpin demo pemicu meletusnya kerusuhan Malari, akronim dari Malapetaka 15 Januari 1974, berada di Yogyakarta sejak Jumat pekan lalu.
“Ini sebenarnya kita merayakan Indemo. Pas juga dengan peristiwa Malari. Sengaja saya buat di Yogyakarta. Saya mau tanya sama orang-orang di Yogya ini. Bagaimana ini reformasi?” ujar Hariman ketika dikontak IDN Times, Senin pagi (15/1/2018). Hari ini tepat 44 tahun geger Malari.
Hariman, kini 67 tahun, menggelar acara bertajuk “Mengembalikan Reformasi Yang Kita Mau” di kawasan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indemo adalah organisasi yang didirikan Hariman dan teman-teman penggiat mahasiswa angkatan 70-an. Berikut cuplikan wawancara dengan Hariman Siregar.