Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diah Saminarsih, Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG dalam Webinar #MenjagaIndonesia by IDN Times Ep. 1, "Berburu Vaksin COVID-19 sampai ke Tiongkok" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Jakarta, IDN Times - WHO meminta agar sosialisasi mengenai vaksin COVID-19 dilakukan mulai hari ini. Hal ini dinilai penting untuk meminimalisasi penolakan di masyarakat. Jika mereka telah mendapat edukasi yang baik, diharapkan tidak ada gerakan antivaksin.

“Jadi perilaku masyarakat yang tadinya menolak vaksin itu keberhasilan bisa dilihat ketika perilaku masyarakat berubah (bisa menerima vaksin),” kata Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih saat diskusi daring #MenjagaIndonesia: Berburu Vaksin COVID-19 Sampai ke Tiongkok yang diselenggarakan oleh IDN Times, Jumat (7/8/2020).

1. Sosialisasi harus dilakukan oleh orang-orang yang kredibel dan terpercaya

Ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Diah menuturkan, sosialisasi terhadap vaksin COVID-19 harus disampaikan oleh orang-orang yang kredibel dan terpercaya. Oleh sebab itu, peran peneliti dan ahli vaksin sangat dibutuhkan dalam hal ini.

“Jadi perubahan perilaku masyarakat itu bergandengan dengan komunikasi publik yang transparan dan sering diberikan oleh orang-orang yang trustworthy atau bisa dipercaya. Para peneliti harus bicara, para ahli harus bicara karena mereka adalah trustworty,” ujarnya.

2. Sosialisasi harus mulai dari sekarang jangan tunggu vaksin jadi

ilustrasi vaksin (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Dia mengatakan sosialisasi itu harus dilakukan sedini mungkin. "Mumpung masih ada waktu bikin strategi yang tepat supaya terjadi perubahan perilaku.”

“Bayangkan jika sudah keluar 150 juta dosis dibagi, apabila masyarakat resisten maka percuma ada semuanya ini,” lanjutnya. 

3. Pemerintah harus mencegah jangan sampai ada gerakan antivaksin

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sedang melihat foto Sultan Himayatuddin (Dok/Setpres Biro Pers Kepresidenan)

Ia juga meminta kepada pemerintah agar mulai memikirkan strategi komunikasi publik yang baik ke masyarakat dalam pendistribusian vaksin COVID-19 ini. 

“Kalau behavior populasi masih sama dengan grup antivaksin, maka kita tidak akan bisa melakukan distribusi vaksin. Sudah susah-sudah dibuat, ternyata ada halangan dari masyarakat sendiri yang resisten,” tambahnya. 

 

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, dimana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai

Editorial Team