Mengintip Persiapan Natal dan Sejarah Gereja Kristen Pasundan Cirebon

Salah satu gereja tertua di Indonesia

Cirebon, IDN Times - Para jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) menyiapkan pernak pernik ornamen dan lagu-lagu pujian menjelang ibadah misa dan perayaan Natal, pada 25 Desember mendatang. Berbagai hiasan seperti pohon Natal, boneka bayi, lampu kerlap kerlip, hingga pita berwarna hijau dan merah menghiasi interior gereja.

Selain itu, terlihat anak-anak remaja jemaat GKP sedang berlatih menyanyikan lagu pujian-pujian untuk di pentaskan saat perayaan natal. Tak ketinggalan pula, rangkaian besi penyangga lilin besar disiapkan untuk menambah kesan Natal lebih harmoni.

1. Ornamen Natal menghiasi gereja

Mengintip Persiapan Natal dan Sejarah Gereja Kristen Pasundan CirebonIDN Times/Wildan Ibnu

Panitia Natal Gereja Kristen Pasundan, Andam Yuriadi mengatakan, sebelum ibadah misa Natal 25 Desember dimulai, biasanya umat kristiani di Cirebon dan luar kota berdatangan untuk melakukan kebaktian sehari sebelumnya.

Untuk ibadah natal di Gereja Kristen Pasundan sendiri akan melangsungkan prosesi layaknya gereja-gereja protestan lainnya. Untuk misa Natal akan dipimpin oleh Pendeta Jemaat Daryatno.

"Untuk persiapan ada latihan puji-pujian, dekorasi ornamen, dan renovasi gereja sedikit-sedikit. Juga pasang tenda di luar. Untuk ibadah pun dilakukan seperti biasanya," ujarnya.

2. Sebanyak 200 jemaat terdaftar di GKP

Mengintip Persiapan Natal dan Sejarah Gereja Kristen Pasundan CirebonIDN Times/Wildan Ibnu

Jumlah jemaat yang akan menghadiri misa Natal di Gereja Kristen Pasundan sendiri akan dihadiri 250 hingga 300 orang. Pesan yang disampaikan pada Natal 2019 ini, GKP mengusung tema menjadi sahabat bagi semua orang. Artinya, untuk menolong sesama para jemaat tidak perlu memandang latar belakang apa pun.

Jemaat di salah satu gereja tertua di Cirebon ini jumlahnya tetap. Hanya saja, ada dari luar kota yang sedang berlibur di Cirebon dan mengikuti prosesi misa Natal di GKP.

"Untuk misa natal sendiri seperti ibadah biasa di hari Minggu. Karena ini Natal, ada perayaan-perayaan seperti talent show oleh anak-anak dan sebagainya," ujarnya.

3. Didirikan masa kolonial Belanda pada 1864

Mengintip Persiapan Natal dan Sejarah Gereja Kristen Pasundan CirebonIDN Times/Wildan Ibnu

Gereja Kristen Pasundan yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso No.10 Kota Cirebon tercatat sebagai bangunan cagar budaya. Gereja ini didirikan pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada 1864. Kini, usia gereja itu sudah menginjak usia 155 tahun.

Meski menyandang nama "Pasundan", perjalanan gereja ini didirikan oleh para jemaat dari berbagai latar belakang suku di Indonesia. Seperti, Jawa, Sunda, Ambon, Minahasa, Batak, Sangir, dan Tionghoa. Alasan diberikan nama Gereja Kristen Pasundan, karena pada saat berdirinya, gereja ini merupakan satu-satunya yang berada di wilayah Pasundan, Jawa Barat.

4. Terinspirasi semangat misionaris Zending NZV di Belanda

Mengintip Persiapan Natal dan Sejarah Gereja Kristen Pasundan CirebonIDN Times/Wildan Ibnu

Kehadiran GKP Cirebon tidak bisa dipisahkan dari semangat misionaris oleh Nederlandsche Zendingsvereeniging (NZV). Lembaga Zending NZV sendiri didirikan di Rotterdam tanggal 2 Desember 1858. Mulanya, NZV berkerja di Jawa Barat di kalangan orang-orang Sunda.

Menurut Sekretariat Gereja Kristen Pasundan, Jimmy Albert Rondoh, sejak awal berdirinya, para Zendeling di Cirebon memberikan pelayanan di desa-desa di Cirebon, Kuningan, dan Indramayu. Pelayanan ini terus dikembangkan dengan baik ke beberapa wilayah, seperti Cigugur, Tangkolo, Cibunut, Panguragan Lor, dan Kancana Girang.

"Dari awal pendiriannya, gereja ini dilakukan dengan swadaya antar jemaat. Kalau dari catatan sejarah, gedung ini menjadi gereja tertua nomor tiga di Indonesia," tutup Jimmy.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya