Wiranto juga menjelaskan, pihaknya dan semua lembaga terkait telah berupaya sebaik-baiknya untuk menciptakan pemilu yang aman. Ia mengimbau, jika masyarakat masih menemukan adanya indikasi yang dapat mengganggu dan mengancam pemilu, maka pihak-pihak tersebut harus segera dicari dan di netralisir.
Lebih lanjut, ada enam hal yang diungkapkan Wiranto agar semua pihak dapat menciptakan pemilu yang aman sebagai berikut.
1. Berikan dan ciptakan ruang yang aman bagi para pemilih untuk dapat bergerak, berangkat dari rumah ke TPS dan melaksanakan pemilihan dengan aman.
2 Bantu pelaksanaan Pemilu apabila masih ada yang perlu dibantu atau yang kurang, bantu mereka.
3. Pasang mata dan telinga yang mengganggu pemilu, terutama yang ada di TPS-TPS. Cari dan temukan sebelum ada yang mengganggu.
4. Kawal mobilisasi dan penghitungan suara secara ketat untuk tidak ada gangguan yang dapat mengganggu perhitungan suara.
5. Jaga netralitas sebagai aparat keamanan yang baik dan terpercaya.
6. Mengamankan pemilu adalah kehormatan, pemilih sukses adalah kebanggaan bagi kita sebagai bangsa.
Sebelumnya, Menko Polhukam menggelar rapat Koordinasi Kesiapan Akhir dalam rangka Pengamanan Tahapan Pemungutan dan Perhitungan Suara Pileg dan Pilpres Tahun 2019. Rapat itu sendiri digelar secara tertutup. Rapat dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dan juga melaksanakan video conference dengan aparat keamanan di daerah.
Rapat itu dihadiri beberapa jajaran pemerintahan seperti Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, Kepala Kepolisan Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahyanto, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan, dan jajaran pemerintahan terkait lainnya.