Mekkah, IDN Times - Sabtu, 31 Desember di penghujung 2017. Hari masih gelap. Jam menunjukkan sekitar pukul 4 pagi waktu setempat, atau sekitar pukul 08.00 WIB. Ribuan orang beragam bangsa berjalan tertib menuju Masjidil Haram. Dari kejauhan, nampak menara-menara dengan kilau sinar warna hijau, menyambut jemaah untuk menunaikan salat Subuh.
Sebagian laki-laki menggunakan busana Ihram, yaitu dua lembar kain tanpa dijahit, satu dijadikan penutup tubuh bagian bawah, satu diselempangkan menutup tubuh bagian atas. Busana wajib untuk ibadah Umrah bagi kaum laki-laki.
Dari kawasan Misfalah, yang banyak dipilih sebagai tempat tinggal oleh jemaah asal Indonesia, jemaah Umrah dengan busana muslim khas, mukena warna putih bagi perempuan, berbondong-bondong menuju masjid suci bagi umat Islam itu. Laki-laki banyak yang mengenakan sarung dan peci haji. Banyak yang datang dengan keluarga, termasuk anak-anak.
Selama pekan liburan akhir tahun, jemaah Indonesia berbaur dengan ratusan ribu jemaah Umrah antar bangsa, memenuhi tiap sudut masjid terbesar di dunia itu. Masjidil Haram yang tengah lakukan ekspansi pembangunan tahap tiga, dapat memuat sekitar satu juta jemaah dalam satu waktu salat.