Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times - Antusiasme menyaksikan langsung fenomena langka super blue blood moon tidak hanya dimiliki oleh anak muda. Ada juga lho mereka yang sudah usia lanjut yang ingin menyaksikan dan bahkan mengabadikan fenomena ini. 

Salah satunya adalah Hermandari (74), warga asal Kemang, Jakarta Selatan. Ia antusias ikut mengabadikan fenomena super blue blood moon di kawasan Monumen Nasional (Monas). 

1. Perlengkapan layaknya fotografer profesional

Bukan sekedar foto biasa, Hermandari sudah menyiapkan gadget andalannya memotret, lho. Nenek ini menggunakan kamera Fujifilm XT2 lengkap dengan lensa tele 100-400mm f/4.5-5.6 dan juga tripod. 

2. Cinta fotografi sejak 7 tahun lalu

Default Image IDN

Hermandari mengaku suka fotografi sejak tahun 2011. Ia suka memotret pemandangan dan fenomena langka seperti super blood moon ini. 

"Foto ini nanti buat koleksi pribadi. Saya pernah pameran dan menerbitkan buku juga," katanya kepada IDN Times. 

3. Tertantang memotret super blue blood moon

Memotret fenomena super blue blood moon ini baginya adalah sebuah tantangan. Selain karena pertama kali, cuaca yang kurang mendukung juga menjadi kesulitan baginya. 

" Potret ini beda ya. Beda dengan hari biasa kayak siang atau sore. Ini tantangan karena pertama kali juga," katanya. 

 

Editorial Team