Meskipun diwarnai pandangan-pandangan skeptis, Trump dan Kim akhirnya menggelar pertemuan empat mata di sebuah hotel di Singapura, Selasa 12 Juni 2018. Sebelum pertemuan itu, keduanya sempat berjabat tangan dalam sebuah sesi foto. Trump dan Kim pun sempat memberikan pernyataan pers kepada para wartawan.
"Jalan menuju petemuan ini tidak mudah. Prasangka dan praktek-praktek kuno di masa lalu menjadi penghalang bagi kami untuk melangkah maju tapi kita bisa mengatasi semuanya dan hingga akhirnya kita berada di sini," ujar Kim kepada wartawan seperti dikutip AFP.
"Itu benar," timpal Trump yang duduk bersebelahan dengan Kim dalam sesi konferensi pers itu.
Sebelumnya, Trump sesumbar bakal mengetahui kemungkinan bakal terciptanya kesepakatan antara AS dan Korut pada menit pertama ia bertemu Kim nanti. Padahal, hingga kini kubu Pyongyang belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait rencana konkret mereka dalam proyek denuklirasasi Semenanjung Korea. Di lain hal, istilah denuklirasasi yang diungkap dalam deklarasi Panmunjeom juga memiliki batasan yang jelas.
"Bertemu dengan para staf dan perwakilan berjalan lancar. Tapi, pada akhirnya itu tidak berarti banyak. Kita akan tahu apakah kesepakatan yang nyata, tidak seperti di masa lalu, bisa tercapai," cuit Trump sebelum berangkat ke venue pertemuan.
Washington menuntut Korut untuk memberikan informasi selengkap-lengkapnya terkait persenjataan nuklir mereka. “Kami tetap berkomitmen terhadap denuklirisasi secara penuh, terverifikasi, dan tidak dapat diubah dari semua persenjataan nuklir di Semenanjung Korea,” cuit Menlu AS Mike Pompeo di Twitter pribadinya @secpompeo usai bertemu delegasi Korut di Hotel Shangri-la, Singapura, Senin 11 Juni 2018.
Dalam pembicaraan empat mata selama 38 menit bersama Kim, keraguan Trump akhirnya terjawab. Usai pembicaraan tersebut, keduanya sepakat menandatangani sebuah dokumen yang disebut Trump sebagai perjanjian komprehensif untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
"Saya ingin berterima kasih kepada kedua pihak, termasuk menteri Pompeo (menteri luar negeri AS). Ini sangat luar biasa. Kami sangat bangga dengan apa yang terjadi pada hari ini," ujar Trump kepada awak media sembari menunjukkan dokumen yang ditandatangani keduanya.
Selain denuklirisasi, sebelumnya kantor berita Korut KCNA memberitakan, kedua kubu bakal membahas berbagai pandangan dan langkah untuk memperbaiki hubungan kedua negara. “Diskusi akan fokus pada isu membangun mekanisme perdamaian yang permanen dan bertahan lama di Semenanjung Korea, isu merealisasikan denuklirisasi Semenanjung Korea dan isu-isu lainnya yang menyangkut kepentungan dua negara,” tulis KCNA.
Jika benar-benar terealisasi, denuklirisasi Semenanjung Korut bakal jadi pencapaian besar bagi Trump. Pasalnya, Korut selalu menolak upaya-upaya melucuti persenjataan nuklir mereka. KCNA kerap menyebut denuklirisasi di Semenanjung Korea harus berjalang beriringan dengan langkah AS untuk memindahkan ‘payung nuklir’ Paman Sam yang hingga kini dibentangkan untuk melindungi Korsel dan Jepang.