Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Margith Juita Damanik

Jakarta, IDN Times - Putri Presiden Leempat RI Abdrrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, merespons video viral yang memperlihatkan sejumlah santri kompak menutup telinga saat antre vaksinasi COVID-19. Komentar itu diunggah dalam akun Instagramnya, @yennywahid.

Ia meminta agar masyarakat tidak seenaknya memberikan stempel atau cap radikal kepada para santri yang menutup telinga saat mendengar musik. Sebab, banyak orang yang mengkritik serta melabeli mereka radikal.

"Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dll. Menyematkan label pada orang lain hanya akan membuat masyarakat terbelah," tulis Yenny dalam postingan yang turut mengungah video viral tersebut, Selasa (14/9/2021).

1. Menghafal Al-Qur'an dibutuhkan suasana tenang agar bisa berkonsentrasi

Santri yang mengantre untuk vaksin menutup telinga saat musik diputar di ruang vaksin. (instagram.com/dakwah_tauhid)

Yenny mengatakan menghafalkan Al-Qur'an bukan pekerjaan yang mudah. Ia menceritakan pengalamannya bersama temannya, Gus Fatir dari pondok pesantren yang belajar menghafal Al-Qur'an sejak usia lima tahun.

Untuk menghafal Al-Qur'an, ia mengatakan, memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi.

"Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Qur'an dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal," tegasnya.

2. Menyematkan label pada orang lain hanya membuat masyarakat terbelah

Editorial Team

Tonton lebih seru di