Pengolahan Sampah Modern, Jokowi: TPA Manggar Terbaik di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Manggar di Jalan Proklamasi RT 36, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12) pagi.
Jokowi meresmikan TPA Manggar yang menjadi diakui Jokowi merupakan TPA terbaik di Indonesia untuk sanitary landfill.
Jokowi tiba di lokasi bersama sejumlah menteri seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Hadir pula Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Manoarfa dan Gubernur Kaltim Isran Noor, serta Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
1. TPA Manggar mengolah sampah menggunakan teknologi modern
Sanitary landfill adalah sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, dipadatkan, kemudian ditimbun dengan tanah.
Khusus di TPA Manggar, wadah ini tak hanya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, tapi juga tempat rekreasi dan pendidikan bagi masyarakat setempat.
"Dengan mengucap bismillah, TPA Manggar saya resmikan," cuap Jokowi meresmikan TPA Manggar, sambil menekan tombol merah bersama Menteri PUPR, Gubernur Kaltim dan Wali Kota Balikpapan.
2. Sampah menghasilkan gas metana yang berguna untuk warga
TPA Manggar memiliki lahan seluas 50 hektare. Dengan teknologi sanitary landfill, penanganan sampah diklaim menjadi terbaik di Indonesia sekarang ini.
Teknologi modern pada sanitary landfill ini membuat sampah hancur dengan baik, dan mengubah air lindi atau cairan dari pemaparan air hujan di timbunan sampah yang dihasilkan menjadi gas metana. Gas inilah nantinya bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk keperluan sehari-hari.
"Pemprosesan hijau, tidak bau, bersih, dan pembangunan (TPA) juga tak memakan biaya banyak, Rp160 miliar," sebut Jokowi.
3. Prioritaskan 10 kota mengolah sampah menjadi listrik
Dalam sehari, TPA Manggar bisa menerima sampah sebanyak 350-400 ton. Paling banyak menyumbang ialah sampah rumah tangga.
Jokowi menuturkan, penanganan sampah di Balikpapan memang terdepan, karena masyarakatnya sudah memilah sampah sejak dari rumah. Sampah rumah tangga di Balikpapan sekitar 70 persen. Sebanyak 20 persen di antaranya telah diproses dari rumah lebih dahulu, sehingga saat tiba di TPA tidak tercampur.
Metode tersebut memang baik agar lebih cepat menghancurkan sampah, dengan demikian pemanfaatan gas metana juga lebih cepat diproses. TPA Manggar memang berbeda dengan wadah lainnya, karena di lokasi ini gas metana dihasilkan menjadi listrik.
"Kami memberikan prioritas 10 kota menyelesaikan persoalan sampah agar menjadi listrik, saya belum bisa cerita banyak. Tapi untuk proses landfill ini (TPU Manggar) yang terbaik," kata dia.
4. Proyek PLTSa diharapkan selesai tahun 2020
Terkait urusan sampah menjadi listrik, kata Jokowi, sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Di mana, Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) juga menjadi salah satu targetnya.
Kota-kota yang mendapatkan perintah untuk mengembangkan PLTSa adalah DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Denpasar, Palembang, Manado, Semarang, Surakarta, Surabaya, dan Makassar.
"Mungkin (proyek PLTSa) akhir tahun depan selesai," kata Jokowi.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb