Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Bulan dan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan, arah pembentukan koalisi dan sosok capres dan cawapres bakal mulai terlihat setelah PDI Perjuangan menentukan sikap soal kandidat yang bakal diberikan tiket emas. Berbicara soal PDIP, kata Yusril, keputusan akhirnya ada di tangan Megawati Soekarnoputri.
"Saya kira kalau PDIP sudah memutuskan sikap, otomatis akan terbentuk. Ada berapa koalisi dalam pencalonan presiden. Sebab segala sesuatunya tergantung kepada PDIP, dan PDIP tergantung ke Bu Mega sebenarnya," ungkap Yusril ketika ditemui di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2023).
Sayangnya, PDIP selaku parpol dengan pemilik kursi terbanyak di parlemen belum menentukan sikap. Padahal, waktu untuk pendaftaran pasangan capres ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersisa enam bulan lagi.
"Sedangkan, pilpresnya tersisa 11 bulan lagi dari sekarang," kata mantan Menteri Sekretaris Negara di era Presiden SBY itu.
Sebelumnya, PBB membuka wacana duet Yusril dengan Puan Maharani. Ketua DPR itu digadang-gadang sebagai bakal capres dari PDIP, sedangkan Yusril dijadikan bakal cawapres. Yusril mengatakan, pembicaraan tersebut masih terbuka.
"Dari PBB, Pak Sekjen, Afriansyah Noor dan Pak Hasto (Sekjen PDIP) sering bertemu untuk membahas masalah ini. Tapi, kami maklum karena keputusan akhir kan tetap di tangan Bu Mega. Jadi, apapun keputusan Bu Mega akan kami hormati," tutur dia menjawab pertanyaan IDN Times.
Lalu, apa rencana PBB agar bisa melenggang ke Senayan dalam Pileg 2024?