Taunggyi, IDN Times - Protes anti-kudeta yang dilakukan oleh Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) rakyat Myanmar sampai hari ini masih terus berlanjut setelah Tatmadaw, militer negara tersebut, melakukan kudeta pada 1 Februari lalu.
Saat ini tercatat sudah lebih dari 500 warga sipil yang tewas akibat tindakan keras yang dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar.
Banyak dari anggota CDM berharap bahwa pasukan-pasukan militan separatis di negara tersebut akan berpihak kepada mereka. Hal itu akan membuat mereka memiliki senjata untuk melawan balik militer Myanmar.
Beberapa kelompok separatis, seperti misalnya kelompok etnis Karen mendukung CDM. Kelompok separatis lain di negara bagian Shan, juga menentang kudeta. Pada hari Sabtu (10/4), gabungan kelompok militan di Shan menyerang kantor polisi di negara bagian tersebut dan menewaskan setidaknya 10 polisi Myanmar.