Bendera Prancis. (Unsplash.com/Rafael Garcin)
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan, termasuk beberapa anak di bawah umur. Banyak yang berasal dari wilayah Tanduk Afrika.
Dia menyampaikan, negaranya telan mencegah 60 persen keberangkatan kapal kecil. Namun, penyelundup manusia menjejalkan hingga 70 orang di kapal yang sama yang dulunya mengangkut 30 hingga 40 orang.
Dia mendesak Inggris dan Uni Eropa untuk menyetujui perjanjian migrasi guna membatasi penyeberangan perahu kecil.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, menggambarkan insiden itu sebagai kejadian yang mengerikan dan sangat tragis.
"Geng-geng di balik perdagangan manusia yang mengerikan dan kejam karena semakin banyak orang ke dalam perahu karet yang semakin tidak layak di laut, dan mengirim mereka ke Selat Inggris bahkan dalam cuaca yang sangat buruk," katanya, dikutip dari BBC.
"Upaya untuk membubarkan geng penyelundup yang berbahaya dan kriminal ini serta memperkuat keamanan perbatasan sangat penting dan harus terus dilanjutkan," tambahnya.