Tentara AS yang ditugaskan di Brigade ke-3, Divisi Gunung ke-10 mengawal warga yang dievakuasi menuju terminal check-in di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021) (ANTARA FOTO/Lance Cpl. Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)
Menanggapi kejadian ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyatakan belasungkawanya dalam sebuah pernyataan pada Kamis. Ia juga mengutuk serangan tersebut karena menewaskan para tentara yang sedang berusaha menyelamatkan nyawa orang lain.
“Kami tidak akan dihalangi dari tugas yang ada. Melakukan sesuatu yang kurang–terutama sekarang– akan mencemarkan tujuan dan pengorbanan yang telah diberikan para laki-laki dan perempuan ini kepada negara kita dan rakyat Afghanistan,” ujar Austin.
Menurut CNBC, sekitar 5.400 anggota layanan AS membantu upaya evakuasi di Kabul. Inggris memiliki sekitar 1.000 tentara yang membantu evakuasi. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tidak ada korban yang dilaporkan di antara personel pemerintah dan militernya di Kabul setelah serangan itu.
Sementara itu Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden telah berbicara kepada bangsa tentang serangan itu pada Kamis malam.
“Presiden bertemu dengan tim keamanan nasionalnya Kamis pagi, termasuk Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal Mark Milley serta komandan di lapangan di Kabul,” kata Gedung Putih.
“Dia akan terus diberi pengarahan tentang pembaruan tentang situasi yang berkembang sepanjang hari,” tambah pernyataan itu.