Ilustrasi pengungsi etnis Rohingya berada di Pulau Idaman, pesisir Pantai Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Aceh, Sabtu (5/6/2021). Sebanyak 81 orang pengungsi etnis Rohingya dengan tujuan Malaysia yang terdampar di Aceh pada 4 Juni 2021. (ANTARA FOTO/Irwansyah)
Ratusan pengungsi Rohingya kerap melarikan diri dari Myanmar atau dari kamp pengungsi di Cox’s Bazar, Bangladesh, untuk mencoba masuk ke negara lain demi kehidupan yang layak.
“Tragedi terbaru ini menunjukkan sekali lagi rasa putus asa yang dirasakan oleh Rohingya di Myanmar dan di kawasan sekitar,” kata Direktur UNHCR untuk Asia dan Pasifik Indrika Ratwatte.
Ratusan ribu Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar akibat konflik militer yang menyerang etnis mereka. Kekerasan militer Myanmar terhadap Rohingya ini juga disebut Amerika Serikat sebagai genosida.
Rohingya yang masih berada di Myanmar dipandang sebagai penyelundup dari Bangladesh dan ditolak kewarganegaraannya, di mana berpengaruh besar terhadap hak serta akses kesehatan dan pendidikan.
Setiap tahun, ratusan Rohingya juga berusaha menyeberang dari Myanmar ke negara lain di Asia Tenggara, misalnya Malaysia atau Indonesia untuk mendapatkan hidup yang lebih layak.