ilustrasi tank militer (Pexels.com/Mikhail Volkov)
Di sisi lain, serangan pasukan Ukraina yang menerobos pertahanan Kursk di wilayah Rusia selatan telah membuat sibuk militer Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, bala bantuan dikerahkan menuju Kursk, termasuk mengerahkan berapa peluncur roket dan senjata artileri.
Dilansir Associated Press, pertempuran terjadi di pinggir barat kota Sudzha, sekitar 10 kilometer dari perbatasan. Kota ini punya pusat transit pipa untuk ekspor gas alam Rusia ke Eropa.
"Situasi operasional di wilayah Kursk masih sulit," kata Alexei Smirnov, pejabat gubernur wilayah.
Lebih dari 3 ribu orang telah dievakuasi akibat serangan Ukraina tersebut.
Sejauh ini, hanya ada sedikit informasi mengenai serangan pasukan Kiev. Hal itu karena tujuan strategisnya dinilai tidak jelas. Para pejabat Ukraina menolak mengomentari serangan lintas batas itu.
Analis pertahanan Chatham House di London, Mathieu Boulegue, mengatakan bahwa Kiev tampaknya memiliki tujuan yang jelas meski tidak mengatakannya.
"Gerakan pasukan darat yang terkoordinasi merupakan respons terhadap tujuan militer yang jelas" katanya.
Menurutnya, serbuan lintas batas itu telah membuat takut masyarakat Rusia dan memberi tamparan keras terhadap Presiden Vladimir Putin. Serangan merupakan simbol besar untuk unjuk kekuatan bahwa perang tidak terhenti.