15 Tahun Hilangnya Madeleine McCann, Ini Alibi Tersangka Pelaku

Melansir dari Sky News, tuduhan penculikan itu dibantah Brueckner. Dalam alibinya, dia menyampaikan bahwa saat hilangnya Madeleine, dia berada di mobil van kempingnya dan berhubungan seks bersama seorang wanita.

Brueckner mengklaim berada di Faro, jauh dari Praia da Luz, dan keesokan harinya mengantar wanita itu ke bandara di Faro. Brueckner dalam memperkuat alibinya juga menyampaikan telah mengingat nama lengkap wanita yang bersamanya saat itu.

Berdasarkan bukti data lokasi ponsel Brueckner menunjukkan dia saat itu berada di dekat dengan hotel tempat Madeleine menghilang. Dia diketahui berbicara di ponsel dari pukul 19:32 hingga 20:02. Madeleine dilaporkan hilang sekitar jam 9 atau 10 malam. Dalam keterangannya, Brueckner mengatakan bahwa pada jam 10 malam dia telah berkendara di sepanjang pantai timur menuju Faro.

Namun, berdasarkan keterangan Hans Christian Wolters, seorang jaksa di Jerman yang menangani kasus ini, Brueckner belum menyampaikan alibinya kepada pihak berwenang. Petugas hanya bekerja berdasarkan bukti yang ditemukan dalam penyelidikan dan belum menemukan bukti yang dapat membebaskan Brueckner dari tuduhan.

Mantan pengacara Brueckner, Serafim Vieira, yang membantunya dalam kasus pencurian bahan bakar di Portugal pada 2006 mengatakan bahwa dugaan adanya alibi tersangka tidak boleh diabaikan.

Brueckner sebelumnya telah diputuskan bersalah dalam kasus kejahatan lainnya, yaitu pemerkosaan terhadap seorang perempuan berusia 72 tahun di Praia da Luz pada 2005. Akibat kasus itu, dia telah dihukum tujuh tahun di penjara di Kiel, Jerman. Dia juga dilaporkan terlibat dalam kasus kriminal yang melibakan narkoba.

Kasus kejahatan lainnya yang dituduhkan kepada Brueckner adalah pemerkosaan terhadap seorang perwakilan tur Irlandia pada 2004 dan menunjukkan bagian intimnya kepada anak-anak di taman bermain di Portugal.

Sidang mengenai tuduhan penculikan yang dilakukan Brueckner ini akan dilakukan di Jerman pada akhir musim panas. Pihak berwenang dilaporkan telah meminta saksi untuk memberikan keterangan langsung di Jerman.

Seorang yang mengenal Brueckner mengatakan bahwa dia telah diminta menjadi saksi dan datang ke Jerman pada akhir musim panas untuk memberikan kesaksian dalam penuntutan terhadap Brueckner. Dia  mengatakan tidak diberitahu secara detail kasus tersebut tentang apa.

Christian Post, yang mengenal Brueckner selama dia di Praia da Luz, mengatakan kepada Mirror pada bulan lalu, dia yakin Brueckner telah menculik Madeleine. Keyakinan Post berdasarkan tindakan Brueckner yang sering masuk ke hotel di Praia da Luz untuk mencuri uang tunai dan paspor.

Melansir dari BBC, pada awal penyelidikan kasus hilangnya Madeleine, orang tuanya yakni Kate dan Gerry sempat dicurigai pihak berwenang Portugal. Mereka resmi ditetapkan sebagai tersangka pada September 2007, tapi karena tidak ada bukti yang mendukung status tersebut dicabut pada September 2008.

Pada Juli 2013, kepolisian Inggris menyampaikan mereka memiliki bukti baru dan saksi baru dalam kasus ini dan membuka penyelidikan yang disebut sebagai Operasi Grange. Di tahun yang sama pada Oktober, kepolisian Portugal juga kembali membuka penyelidikan. Dalam penyelidikan ini, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka, tapi pada April 2017 mereka dihapuskan dari tuduhan.

Penyelidikan kemudian berlanjut hinga Juni 2020 dan mengarah pada Brueckner yang ditahan di penjara Jerman. Pihak berwenang yakin dia sebagai pelaku dan resmi ditetapkan sebagai tersangka pada bulan lalu.

Penetapan tersangka yang berdekatan dengan 15 tahun hilangnya Madeleine, berdekatan dengan masa berlaku untuk menuntut kejahatan serius di Portugal. Hal itu dianggap sebagai alasan penetapan Brueckner sebagai tersangka. Namun, seorang pejabat Portugal sebelumnya mengatakan penetapan tersangka resmi tidak dipicu oleh masa berlaku, tapi oleh indikasi kuat dari kasus kejahatan.

Memperingati 15 tahun hilangnya Madeleine, orang tuanya, Kate dan Gerry dalam suatu pernyataan mengatakan bahwa masih membutuhkan jawaban atas kepastian nasib putri mereka. Keduanya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada otoritas Inggris, Portugis, dan Jerman atas pekerjaan mereka.