18 Bulan Diculik, 5 Staf PBB Dibebaskan Al-Qaeda di Yaman

Jakarta, IDN Times - Wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, mengatakan lima staf telah dibebaskan al-Qaeda di Yaman. Mereka berlima dikabarkan dalam keadaan sehat. Hal itu disampaikan Haq dalam pernyataan pada Jumat (11/8/2023).
Lima staf itu diculik 18 bulan lalu di provinsi Abyan dan baru dibebaskan baru-baru ini. Mereka bekerja untuk Departemen Kamanan dan Keselamatan PBB. Mereka adalah Akm Sufiul Anam, Mazen Bawazir, Bakeel al-Mahdi, Mohammed al-Mulaiki dan Khaled Mokhtar Sheikh.
Sementara ini identitas penculik tidak diungkapkan. Namun Sekjen PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya, meminta para pelakunya untuk dimintai pertanggungjawaban.
1. Penyintas ditutup mata dan dipindahkan ke berbagai tempat
Al-Qaeda yang beroperasi di Yaman disebut juga sebagai AQAP. Mereka sangat aktif di Yaman selatan selama bertahun-tahun dan dinilai sebagai jaringan al-Qaeda yang paling berbahaya.
Dilansir UN News, David Gressly, koordinator urusan kemanusiaan PBB di Yaman, mengatakan bahwa kelompok itu merupakan ancaman yang tetap ada. Dan sebenarnya ancamannya semakin meingkat. Gressly juga mengatakan lima staf yang diculik, empat adalah orang Yaman dan satunya adalah orang Bangladesh.
Salah satu penyintas, Sufiul Anam, telah tiba di bandara Dhaka, Bangladesh, pada Rabu. Dia mengaku ada ketakutan akan kematian setiap hari seperti yang terlihat dalam film.
"Saya ditutup matanya sepanjang waktu. Teroris mengubah lokasi saya 18 kali dan menahan saya di 10 tempat. Untungnya, mereka tidak menyiksa saya," kata Anam.