Ilustrasi gedung. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Melansir Reuters, kepolisian sedang menilai apakah ada kerusakan yang terjadi akibat dampak perobohan. Warga sekitar mengatakan, mereka akan memeriksa apakah properti mereka mengalami kerusakan.
Sebelum gedung dirobohkan, ribuan orang yang tinggal di apartemen dekat lokasi ledakan telah meninggalkan tempat tinggalnya selama sekitar 10 jam. Mereka pergi karena khawatir terkena puing-puing dan peningkatan polusi yang membahayakan kesehatan.
Sudeep Roy, seorang insinyur mesin, yang menghuni apartemen empat kamar di gedung bertingkat rendah di dekatnya, mengatakan dia telah memesan kamar hotel minggu lalu untuk menghabiskan malam bersama keluarga dan teman saat perobohan. Roy merupakan ayah dari anak laki-laki kembar, salah satunya menderita asma.
"Yang terbaik adalah menjauh dari lokasi ledakan selama 24 jam karena udara akan menjadi beracun dan kita tidak tahu bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kesehatan kita," kata Roy.
Ledakan itu diperkirakan menghasilkan lebih dari 80 ribu ton puing. Sebagian besar akan digunakan untuk mengisi situs dan sisanya untuk didaur ulang. Beberapa bangunan sekitar ditutupi dengan plastik putih untuk melindungi mereka dari puing-puing. Pembuangan semua puing diperkirakan akan memakan waktu hingga tiga bulan.
Setelah gedung dirobohkan, pihak berwenang berusaha memulihkan lalu lintas dan petugas pemadam kebakaran menggunakan alat penyiram air untuk menurunkan tingkat debu yang dihasilkan.