Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prajurit Israel dari sebuah unit artileri berkumpul di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, di sisi Israel, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen.

Jakarta, IDN Times – Dua tentara Israel yang bertugas di pos pemeriksaan Shuafat, Yerussalem Timur tewas dalam aksi penyerangan yang terjadi pada Sabtu (8/10/2022) malam waktu setempat. Satu korban adalah tentara wanita.

Adapun korban lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, 5 jam setelahnya, dia dikabarkan meninggal dunia, tanpa rincian apakah dia tewas di perjalanan atau sempat mendapat perawatan terlebih dahulu.

Serangan dilakukan oleh pria Palestina bersenjata yang tiba dengan berjalan kaki dan menembaki pasukan keamanan di pos pemeriksaan sekitar pukul 9 malam. Setelah itu, dia melarikan diri ke kamp pengungsian terdekat dengan bantuan mobil.

Dalam kejadian itu, dua polisi perbatasan juga terluka ringan akibat pecahan peluru, dilansir The Times of Israel.

1. Israel telah menangkap para tersangka

Para pasukan militer Israel. (Twitter.com/IDF)

Brigade Martir Al-Aqsa mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Brigade tersebut adalah koalisi kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Fatah, organisasi yang dipimpin oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Kelompok teror tersebut telah melakukan serangan bersama Jihad Islam Palestina di Tepi Barat.

"Ini hanyalah awal dari serangkaian serangan teror sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin kami dan penodaan terhadap Al-Aqsa yang suci," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Polisi melaporkan bahwa tiga tersangka telah ditangkap. Para tersangka berusia 20-an yang berasal dari Shuafat dan Anata di Tepi Barat, serta Beit Hanina di Yerusalem Timur.

Tiga anggota keluarga tersangka penembak juga ditangkap di Shuafat, Radio Angkatan Darat melaporkan.

2. Hamas sebut pemberontakan kepada Israel tidak akan berakhir

Editorial Team

Tonton lebih seru di