Ilustrasi tentara. (Pexels.com/Pixabay)
Dilansir Reuters, pada Minggu tentara melancarkan serangan udara ke kota Omdurman, satu hari setelah sumber militer mengatakan mereka juga mengerahkan sejumlah besar pasukan darat dan persenjataan berat untuk memperkuat kendali atas kota tersebut.
Serangan di Omdurman dapat memutus jalur pasokan utama ke RSF, yang mengirimkan pasokan dari wilayah Darfur ke Omdurman, kemudian menyeberangi Sungai Nil ke Bahri dan ibu kota Khartoum.
Berbagai inisiatif internasional untuk menegosiasikan solusi konflik telah muncul, karena rencana mengintegrasikan kekuatan telah gagal memadamkan pertempuran.
Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, yang menjadi kepala negara Sudan sejak 2019, berjanji untuk mengalahkan RSF.
“Perang ini hanya akan berakhir dengan berakhirnya pemberontakan,” kata Burhan, yang keluar dari markas tentara untuk pertama kalinya pada akhir bulan lalu, setelah pertempuran sengit memperebutkan satu-satunya benteng tentara di ibu kota.
RSF mengatakan bahwa mereka akan menguasai sebagian dari benteng itu, pangkalan Korps Lapis Baja di Khartoum selatan.