Jenazah korban pembantaian di dekat Kota Prijedor, Bosnia, sedang disholatkan di Desa Kamicani, pada 20 Juli 2020. twitter.com/muslimportcom
Menjadi lokasi tempat pembantaian berdarah yang dilakukan Pasukan Keamanan Serbia terhadap Masyarakat Bosnia, Desa Kamicani biasanya selalu ramai didatangi para keluarga korban kejahatan Perang Bosnia. Dalam upacara pemakaman kali ini yang diselenggarakan pada hari Senin (20/07), panitia pemakaman hanya bisa memakamkan 6 jenazah saja dikarenakan masih banyak anggota keluarga dari 30 jenazah lainnya yang tidak dapat hadir akibat peraturan pembatasan karena COVID-19, dilansir Reuters.
Dibutuhkan waktu bertahun-tahun agar dapat menemukan dan mengidentifikasi jenazah korban kejahatan Perang Bosnia yang tersembunyi. Seperti yang disampaikan salah satu keluarga korban pembantaian, "saya telah menunggu hari ini selama 28 tahun... 28 tahun yang panjang, menyakitkan, dan menyedihkan", ujar Fazlic. Meskipun perang sudah berakhir sejak tahun 1995, namun luka dalam yang menyelimuti para penyintas, secara khusus Masyarakat Muslim Bosnia. Mereka akan selalu menantikan hari dimana akhirnya dapat bertemu dengan anggota keluarga yang hilang karena menjadi korban kejahatan terhadap manusia kala itu.