Ilustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)
Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata, kelompok pemantau kekerasan, mengatakan peningkatan kekerasan di Niger sebulan setelah kudeta. Khusus yang terkait ekstremis kenaikan sampai 40 persen.
Kelompok itu mengatakan, serangan jihadis yang menargetkan warga sipil meningkat empat kali lipat pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya, dan serangan terhadap pasukan keamanan meningkat di wilayah Tillaberi, yang menewaskan sedikitnya 40 tentara.
Niger telah memerangi pemberontak yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS selama bertahun-tahun. Kekerasan yang meningkat telah menimbulkan keraguan atas kemampuan junta untuk meningkatkan keamanan Niger.
Selain masalah serangan teroris, Niger saat ini juga menghadapi kekhawatiran mengenai kemungkinan tindakan keras terhadap kebebasan sipil setelah Samira Sabou, seorang jurnalis populer ditangkap di ibu kota Niamey, tanpa diberitahu alasannya.
Kelompok kebebasan pers Reporters Without Borders mengutuk penangkapan Sabou dan meminta pihak berwenang untuk mengungkap di mana dia ditahan dan mengizinkan pengacaranya untuk menemuinya. Kelompok itu juga menyerukan agar dia segera dibebaskan.