Jakarta, IDN Times – Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengungkap alasan di balik pemilihan Korea Selatan (Korsel) sebagai mitra untuk mengembangkan industri pertahanan Indonesia. Kedua negara saat ini berkolaborasi dalam pengembangan jet tempur KFX/IFX atau KF-21 Boramae.
Proyek KFX/IFX sendiri diteken pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan kini sudah menghasilkan empat purwarupa (prototype), yang menjawab keraguan banyak pihak setelah berhasil mengudara.
“Negosiasi (proyek) sudah selesai pada 2012. Banyak orang bertanya, kok ini mahal banget proyeknya. Kalau beli bisa jauh lebih murah. Jadi, jangan samakan antara pengadaan dengan pengembangan, karena pengembangan ini seperti investasi,” kata Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan di Kemhan, Marsma TNI Dedy Laksmono, dalam workshop yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia dan Korea Foundation pekan lalu.
“Kalau sudah masuk fase produksi, nanti komponen atau sayap untuk KFX/IFX dari seluruh dunia bisa dibuat di Indonesia. Artinya, industri kita hidup dan ada spill over ekonomi. Mereka yang belajar teknik penerbangan kemudian punya lapangan kerja, sehingga mereka tidak diserap di pasar luar negeri,” tambah Dedy.