Jakarta, IDN Times – Serangan mendadak Hamas atas Israel pada Sabtu (7/10/2023) mengejutkan banyak pihak. Ribuan roket yang ditembakkan Hamas dari Jalur Gaza tidak mampu dibendung oleh Iron Dome Israel, sistem pertahanan anti-rudal yang selama ini menjadi kebanggaannya.
Israel pun tidak tinggal diam. Israel Defense Forces (IDF) meluncurkan “Operasi Pedang Besi” sebagai respons operasi Hamas bertajuk “Badai Al-Aqsa”. Tujuan IDF adalah menguasai kembali Jalur Gaza dan mengusir Hamas dari bumi Palestina.
Al Jazeera hingga Senin (9/10/2023) siang melaporkan, korban dari pihak Palestina mencapai 413 nyawa dan 700 nyawa dari pihak Israel.
Serangan Hamas ini disebut-sebut sebagai bukti kegagalan intelijen Israel dalam mendeteksi ancaman. Padahal, intelijen Israel dikenal sebagai salah satu yang paling terbaik dan tercanggih di dunia. Lantas, kenapa hal itu terjadi?