Jakarta, IDN Times - Terpilihnya Ramos Horta sebagai presiden baru Timor Leste pada April lalu menjadi babak baru dalam perpolitikan negara tersebut. Ia berjanji mengupayakan agar negaranya dapat bergabung dalam blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dalam dua tahun ke depan.
Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Ekonomi Timor Leste, Joaquim Amaral, tatkala Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, berkunjung pada Jumat (3/6/2022). Ia berharap China dapat berperan dalam memuluskan niatnya untuk bergabung ke ASEAN.
Sebenarnya, ini bukan kali kali pertama bagi negara tetangga Indonesia menyatakan keinginannya untuk bergabung ASEAN. Pada 2011 lalu, ketika Indonesia memegang presidensi ASEAN, Timor Leste dengan percaya diri mengajukan permohonan untuk bergabung.
Namun, Singapura dengan tegas menolak pengajuan tersebut dengan alasan bahwa Timor Leste belum siap secara ekonomi, meski negara lain mengaku siap menerima, seperti yang dikutip dari East West Center. Sebagai informasi, piagam ASEAN menyatakan bahwa calon anggota harus diakui oleh semua negara anggota.
Pada 2023 mendatang, menjelang presidensi Indonesia di ASEAN kembali, ia berharap negaranya bisa menjadi anggota penuh ke-11 di organisasi tersebut.
Lantas, apa sebenarnya kepentingan Timor Leste dalam upayanya untuk bergabung ke ASEAN? Berikut beberapa alasannya.