Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Newsweek

Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negerinya, Mike Pompeo, pada Rabu (1/5) memberikan pernyataan bahwa penggunaan kekuatan militer AS di Venezuela adalah hal yang 'mungkin' melihat perkembangan aksi kekerasan yang terjadi.

Menyebarnya aksi kekerasan dan anti-pemerintah di Venezuela terjadi setelah pemimpin pihak oposisi, Juan Guaido, mengumumkan Operacion Libertad atau Operasi Kebebasan di mana ia mengajak warga dan anggota militer Venezuela untuk bergerak menentang kekuasaan Presiden Maduro.

Kondisi yang semakin panas dan tegang membuat Pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan penggunaan kekuatan militernya untuk membantu Guaido menjatuhkan Pemerintahan Maduro, seperti yang dilansir dari CNN.

Ini fakta-fakta terkini seputar opsi Amerika Serikat memakai kekuatan militer di Venezuela.

1. Belum ada perintah 'siap bertempur'

Sputnik International

Dikutip dari Reuters, sampai saat ini belum ada perintah dari militer Amerika Serikat untuk mempersiapkan pasukannya terlibat langsung dalam upaya menjatuhkan kekuasaan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Namun, dengan ketegangan dan kekerasan yang memuncak membuat Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mempertimbangkan penggunaan kekuatan militer AS jika diperlukan agar Maduro dapat segera dijatuhkan. 

Pentagon menjelaskan secara rinci jika intervensi militer AS di Venezuela belum ada persiapan khusus, tetapi mereka sudah memiliki rencana kontingensi apabila situasi di Venezuela benar-benar tambah memburuk.

"Kami, tentu saja, selalu meninjau opsi yang tersedia dan merencanakan kontingensi," ujar Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Internasional, Kathryn Wheelbarger.

2. Keterlibatan militer AS tidak diinginkan pendukung Guaido

Editorial Team

Tonton lebih seru di