Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni (commons.wikimedia.org)
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni (commons.wikimedia.org)

Jakarta, IDN Times - Italia, Spanyol, dan Prancis dilaporkan menolak ambil bagian untuk bekerja sama dalam koalisi Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Houthi di Yaman.

Dilansir Times of Israel, Sabtu (13/1/2024), ketiga negara ini bahkan tidak menyetujui pernyataan yang dikeluarkan oleh 10 negara yang membenarkan serangan tersebut.

Belanda, Australia, Kanada, dan Bahrain disebut juga turut memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk operasi serangan AS-Inggris di Yaman. Sedangkan Jerman, Denmark, Selandia Baru, dan Korea Selatan (Korsel) meneken pernyataan bersama dengan 6 negara tersebut untuk membela serangan AS-Inggris ke Yaman.

1. Italia tolak teken pernyataan bersama

Sebuah sumber dari kantor Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan, Roma memang menolak menandatangani pernyataan tersebut dan tidak diminta untuk berpartisipasi dalam serangan ke Houthi di Yaman.

Italia awalnya diminta ambil bagian, namun ditolak lantaran keterlibatan Italia memerlukan persetujuan parlemen, yang akan memakan waktu. Selain itu, Italia juga lebih memilih menerapkan kebijakan untuk tidak memperburuk situasi di Laut Merah.

2. Prancis dan Spanyol pilih hindari eskalasi

Sementara itu, seorang pejabat Prancis mengatakan bahwa saat ini Paris berfokus pada meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel.

Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan, Madrid tidak ikut aksi militer AS-Inggris di Laut Merah karena ingin mendorong perdamaian di wilayah tersebut.

“Setiap negara harus memberikan penjelasan atas tindakannya. Spanyol akan selalu berkomitmen terhadap perdamaian dan dialog,” kata Robles.

3. Houthi balas serang Laut Merah

Kelompok Houthi di Yaman akan dimasukkan dalam daftar teroris oleh AS. Ilustrasi (twitter.com/Arab News)

Menanggapi serangan AS dan Inggris ini, Houthi bersumpah akan membalas mereka dengan tetap menyerang Laut Merah.

Serangan Houthi ke Laut Merah sudah terjadi sejak November 2023, usai Gaza digempur habis-habisan oleh Israel pada 7 Oktober 2023 hingga sekarang.

“Mata kami terus memantau dan mencari kapal Israel di Laut Merah, terutama di Bab al-Mandab dan dekat perairan regional Yaman,” kata pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, kala itu.

Editorial Team