300 Lebih Bebas dalam Pertukaran Tawanan Rusia-Ukraina

Jakarta, IDN Times – Rusia dan Ukraina pada Senin (30/12/2024) melakukan pertukaran tawanan. Kedua pihak dikabarkan membawa pulang total 300 lebih tawanan.
”Kiev membawa pulang 189 mantan tawanan,” kata Presiden Volodymyr Zelenskiy, dilansir Reuters.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan ada 150 prajurit Rusia yang telah kembali ke rumah. Kementerian mengatakan, para tawanan telah dibebaskan di Belarus, sekutu dekat Moskow, dan akan dipindahkan ke Rusia.
Tak ada penjelasan langsung mengapa lebih banyak warga Ukraina daripada warga Rusia yang dibebaskan. Zelenskyy mengatakan, warga Ukraina yang kembali mencakup tentara, sersan, dan perwira dari daerah garis depan dan dua warga sipil yang telah ditangkap di Mariupol.
1. Momen haru mewarnai pembebasan para tawanan
Pembebasan para tawanan ini diwarnai oleh momen yang sangat mengharukan. Reuters yang berada di lokasi merekam momen saat para tawanan bertemu kembali dengan sanak keluarganya. Mereka menangis saat kembali bisa bertemu dengan isteri dan ank-anaknya.
"Anak saya sekarang berusia 5 tahun, terakhir kali saya melihatnya dia berusia 2 tahun," kata salah seorang sandera, Serhii, yang ditangkap oleh pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal pada 2022 lalu.
Bagi sebagian tawanan, upaya pembebasan mereka harus dilakukan dengan banyak penyesuaian. Tawanan Ukraina lain, Roman Borshch, mengaku memiliki kebiasaan menaruh tangan di belakang selama menjadi tawanan, namun kini ia harus membiasakan diri menjadi orang bebas.
"Bahkan sekarang saya masih memegang tangan saya di belakang punggung, itu sudah menjadi kebiasaan saya," katanya.
Video yang diterbitkan Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan para tawanan yang terbungkus bendera Ukraina tersenyum saat momen pembebasan. Beberapa lainnya sibuk menelpon keluarga mereka.
"Kami akan segera pulang. Bagaimana kabar anak-anak? Bagaimana kabar putra kami?" kata seorang pria.
"Saya sangat terharu," kata yang lain.