Ilustrasi tahanan (IDN Times/Mardya Shakti)
Melansir The Independent, demi menyelamatkan para korban, pihak berwenang Inggris dan Prancis telah melakukan pencarian. Tiga kapal penyelamat dan satu helikopter telah dikirim ke tempat kejadian. Sekitar pukul 14:00 waktu setempat, kapal militer Prancis telah menemukan beberapa mayat dan menyelamatkan mereka yang cedera. Pencarian bersama kedua negara berlangsung hingga Rabu malam.
Empat tersangka penyelundup telah ditangkap karena memiliki keterkaitan dengan kapal yang tenggalam. Dua tersangka telah menghadapi pengadilan, setelah jaksa wilayah setempat membuka penyelidikan atas pembunuhan berencana, migrasi ilegal yang terorganisir, dan tuduhan lainnya.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, menganggap peristiwa ini sebagai hari berkabung besar bagi Prancis, Eropa, dan umat manusia.
Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, menggambarkan insiden itu sebagai sebuah tragedi.
Kepala eksekutif Palang Merah Inggris, Mike Adamson, mengatakan insiden ini harus menjadi penggerak untuk kebijakan menuju penyediaan rute yang aman melintasi selat bagi para migran. Adamson mengatakan, setiap orang berhak hidup aman dan tidak dibenarkan bahwa orang harus melakukan perjalanan berbahaya demi hidup yang lebih baik.
Kejadian itu memicu kekhawatiran tentang rencana Departemen Dalam Negeri Inggris Raya untuk mendorong kapal migran kembali ke selat. Kebijakan itu dianggap dapat membayakan nyawa dan melanggar hukum internasonal.