ilustrasi bendera Israel. (unsplash.com/Taylor Brandon)
Penyiar publik dari keempat negara menilai partisipasi Israel tidak lagi sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mereka pegang. Belanda, melalui penyiar AVROTROS, menyebutkan keikutsertaan Israel tidak lagi sesuai dengan tanggung jawab mereka sebagai lembaga penyiaran publik.
Penyiar Spanyol, RTVE, mengaku tidak percaya terhadap organisasi festival yang dinilai gagal menangani isu ini secara adil. Spanyol merupakan anggota "Big Five" atau penyumbang dana terbesar kompetisi, sehingga penarikan diri ini berisiko menjadi pukulan bagi penyelenggara.
“Budaya memang menghubungkan, tetapi tidak dengan segala cara dan apa yang terjadi tahun lalu telah menyentuh batas kami, karena nilai-nilai universal seperti kemanusiaan dan kebebasan pers telah dilanggar secara serius,” ujar Direktur Jenderal AVROTROS, Taco Zimmerman, dilansir Euronews.
Irlandia melalui penyiar RTÉ menyebut partisipasi mereka tidak masuk akal mengingat krisis kemanusiaan dan hilangnya nyawa di Gaza. Sementara itu, Slovenia menyatakan boikot ini dilakukan demi menghormati puluhan ribu anak yang tewas akibat serangan Israel.