Malala Yousafzai, korban serangan TTP yang selamat dan mendapatkan hadiah Nobel. (Twitter.com/The Female Lead)
Organisasi teroris TTP dibentuk pada tahun 2007 dengan ideologi yang mirip dengan Taliban. Dibawah budaya suku dan konservatifisme agama yang mereka yakini, perempuan lebih banyak dikekang. Perempuan tidak memiliki kebebasan seperti layaknya di negara yang lebih demokratis.
Menurut Gandapur, "Dan dalam budaya suku, perempuan bebas berkeliaran, itu dianggap tidak dapat diterima," katanya kepada Al Jazeera. Dia juga mengatakan bahwa distrik Waziristan, khususnya di wilayah utara adalah distrik yang dilanda militansi. "Ancaman (masih) ada di mana-mana," katanya menambahkan.
Pada tahun 2012 lalu, seorang bocah remaja pernah ditembak kepalanya. Bocah tersebut bernama Malala Yousafzai. Dia berhasil diselamatkan. Dia diserang karena mengajari perempuan berpendidikan dan menulis ide-ide emansipasi di laman blog pribadinya. Penyerang berasal dari kelompok TTP atau Taliban Pakistan.
Pada tahun 2014, Malala mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian Termuda dan kini menjadi salah satu penggerak aktivis pendidikan perempuan.
Sejak tahun lalu, terjadi peningkatan serangan dari kelompok militan di Waziristan. Taliban Pakistan diketahui telah menarik dua kelompok sempalan mereka untuk kembali bergabung bersama mereka lagi.
Shaifullah Gandapur sebagai salah satu pejabat utama kepolisian setempat menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan operasi pencarian terhadap penyerang. Dia juga mengatakan telah menutup daerah tersebut setelah serangan yang terjadi pada hari Senin.