Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Adam Birkett via Unsplash

New York, IDN Times - Sebuah studi yang digagas oleh PBB dan Asosiasi Limbah Padat Internasional (ISWA) menemukan bahwa pada 2016 lalu, ada sebanyak 45 juta ton limbah elektronik di seluruh dunia.

Studi bertajuk Global E-Waste Monitor 2017 tersebut menyoroti betapa bahayanya limbah sebanyak itu untuk lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Jumlah itu meningkat sebanyak 3,3 juta ton jika dibandingkan pada tahun 2014.

1. Hampir semua perlengkapan rumah tangga yang tak didaur ulang dengan tepat menjadi limbah padat.

Limbah elektronik merujuk kepada semua barang dan perlengkapan listrik dan elektronik serta bagian-bagiannya yang sudah dibuang oleh pemiliknya tanpa niat untuk mendaur ulangnya. Hampir semua perlengkapan rumah tangga dengan komponen listrik baik yang dicolok atau harus memakai baterai yang dibuang termasuk ke dalam kategori ini.

Misalnya adalah kulkas, pendingin ruangan, smartphone, televisi, komputer, mesin cuci, microwave dan kalkulator. Masing-masing produk memiliki masa hidupnya sendiri. Dengan kata lain, setiap produk memiliki jumlah limbah, nilai ekonomi hingga dampak lingkungan dan kesehatan yang berbeda-beda.

2. Jumlah tersebut setara dengan 4.500 menara Eiffel.

Editorial Team

Tonton lebih seru di