Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan Burkina Faso dan Prancis dalam operasi patroli bersama di provinsi Gourma, tenggara Burkina Faso. (Twitter.com/nde)

Ouagadougou, IDN Times - Serangan militan bersenjata di wilayah Burkina Faso semakin meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Dalam serangan terbaru, yakni hari Rabu (18/8), militan menyerang konvoi militer dan sedikitnya 47 orang tewas terbunuh.

Serangan itu terjadi di dekat kota Gorgadji di provinsi Seno yang terletak di bagian timur laut Burkina Faso. Wilayah itu masuk daerah dataran gurun Sahel, tempat para kelompok militan yang memiliki afiliasi dengan jaringan al-Qaeda dan ISIL beroperasi selama kurang lebih sekitar 9 tahun.

1. Zona tiga perbatasan yang rawan

Daerah dataran gurun Sahel adalah wilayah operasi beberapa kelompok militan bersenjata yang memiliki afiliasi dengan al-Qaeda dan ISIL. Ada lima negara yang sibuk berurusan dengan militan tersebut yakni Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania and Niger.

Serangan pada hari Rabu berada di daerah zona "tiga perbatasan" yakni Burkina Faso, Mali dan Niger. 47 orang yang kehilangan nyawa, 30 di antaranya warga sipil dan sisanya adalah personel militer serta milisi yang mendukung pemerintah.

Menurut The Guardian, serangan terbaru dari militan adalah serangan besar ketiga terhadap tentara Burkinabe dalam dua minggu terakhir. Pada 4 Agustus lalu serangan di dekat perbatasan Niger menewaskan 30 orang, termasuk di antaranya 11 warga sipil.

Pada awal Juni, tepatnya pada tanggal 4 dan 5, kelompok militan bersenjata menewaskan 132 orang termasuk anak-anak di timur laut Burkina Faso. Serangan itu disebut serangan paling serangan paling mematikan di Burkina dalam sejarah pemberontakan.

2. Sebanyak 58 militan tewas terbunuh dalam baku tembak

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di