Potret Malcolm X yang diperankan Denzel Washington dalam film Malcolm X (1992) (dok. Warner Bros/Malcolm X)
Jasa-jasa Malcolm dalam menaikkan derajat orang berkulit hitam dan penyebaran agama Islam patutlah dihargai. Karena alasan inilah dibuatlah sebuah film Malcolm X pada tahun 1992 yang bersumber dari buku Otobiografi Malcolm X pada tahun 1963. Pada tanggal 7 Februari 2020 pun netflix merilis film dokumenter Who's Killed Malcolm X? Dan dilansir dari Delconewsnetwork, tanggal kelahiran Malcolm, 19 Mei dinobatkan menjadi Malcolm X Day sejak tahun 1971 di Washington DC.
Tak hanya itu pada tahun 1998, majalah Time pun menobatkan bahwa buku otobiografi Malcolm X sebagai salah satu buku non-fiksi paling berpengaruh di abad ke-20. Dilansir dari Rollingstone, Malcolm X telah menginspirasi karakter Erik Killmonger di film Black Panther dan Screenrant, melansir bahwa karakter Magneto di film X-Men terinspirasi juga dari Malcolm X.
Bahkan rumah masa kecil Malcolm X di Omaha, Nebraska dijadikan sebagai situs bersejarah dan terdapat banyak nama jalan yang menggunakan nama Malcolm X. Salah satunya yang dilansir dari The New York Times, Lenox Avenue diganti nama jalanya menjadi Malcolm X Boulevard. Dan tempat Malcolm dibunuh pun, tepatnya di Audubon Ballroom dijadikan pusat pendidikan yang berisi dokumen-dokumen bersejarah dari Malcolm, di Manhattan, New York.
Itulah 5 fakta perjuangan menegakkan HAM oleh Malcolm X. Dengan ini, perjuangan Malcolm mudah-mudahan bisa menginspirasi masyarakat di masa depan untuk berani menegakkan hak-haknya, terutama keyakinan bahwa setiap manusia itu setara.