5 Fakta Malcolm X, Aktivis Muslim Paling Berpengaruh di Amerika!

Masalah diskriminasi ras saat Malcolm X hidup di Amerika masih sangatlah kental. Di mana antara ras kulit hitam tidak dianggap lebih unggul dari ras kulit putih. Sebagaimana yang dialami oleh Malcolm di sekolah saat kecil dahulu, Malcolm mengatakan pada gurunya, bahwa ia bercita-cita ingin menjadi pengacara.
Namun gurunya yang berkulit putih dengan santai mengatakan bahwa cita-cita itu sangatlah tidak realistis bagi seorang Negro. Jelas sekali bahwa hal itu menunjukkan bahwa orang berkulit hitam tidak memiliki tempat yang istimewa daripada orang yang berkulit putih.
Lantas bagaimana fakta tentang Malcolm X untuk memperjuangkan hak-hak orang-orang berkulit hitam atas orang-orang berkulit putih di Amerika? Check this out!
1. Memiliki nama asli Malcolm Little
Sebelum dikenal dengan sebutan Malcolm X, Malcolm dikenal dengan sebutan Little. Dilansir dari Gradesaver yang merangkum dari buku The Autobiography of Malcolm X, Malcolm terlibat dalam transaksi obat bius, perjudian, pemerasan, perampokan, bahkan mucikari, ia disebut sebagai Detroit Red karena rambut kemerahan yang dimilikinya. Masa kelamnya kemudian berakhir ketika ia harus dipenjara pada tahun 1946 akibat perampokan yang menargetkan keluarga kulit putih dan ia ditangkap kemudian dipenjara.
Selama di penjara inilah ia mengenal suatu organisasi Nation of Islam yang bergerak menyebarkan ajaran Islam dan menganggap bahwa orang yang kulit putih adalah setan atau musuh. Malcolm akhirnya bergabung dengan organisasi yang dipimpin oleh Elijah Muhammad itu dan meninggalkan masa kelamnya yang anti-agama. Di sinilah kata X disematkan pada namanya, yang melambangkan nama sebuah keluarga Afrika yang dia tidak pernah bisa ketahui hingga kapan pun.