ilustrasi pemandangan kota di Saxony, Jerman (Unsplash.com/Datingscout)
Reichsburger secara umum telah menjadi sumber ejekan selama bertahun-tahun. Kelompok atau gerakan itu dinilai sebagai kumpulan orang gila.
Namun semakin bertambahnya tahun, mereka terbukti semakin profesional dan sangat tertata. Bahkan, sebagai gerakan terorganisir, beberapa dari mereka telah mencetak uang dan kartu identitas sendiri bak mendirikan negara.
Dikutip BBC, awal tahun ini, kelompok yang menamakan dirinya Konigreich Deutschland atau Kerajaan Jerman, membeli dua bidang tanah di wilayah Saxony dengan maksud mendirikan negara. Mereka menolak membayar pajak atau sengaja mengganggu administrasi lokal.
Anggota Reichsburger ini juga bergabung dengan kelompok anti-vaxxer dan menyangkal COVID-19 serta pendukung QAnon terbesar kedua di luar AS. Pada Agustus 2020, gabungan kelompok itu bahkan disebut mencoba menyerbu parlemen Jerman, Bundestag.
Kabar penggerebekan dan penangkapan 25 orang anggota Reichsburger pada awal bulan ini menjadi perhatian nasional di Jerman.
Direktur eksekutif Yayasan Amadeu Antonio yang aktif melawan ekstremisme sayap kanan, rasisme, dan antisemitisme, Timo Reinfrank, menjelaskan bahwa militansi telah mengakar di Reichsburger.
"Karena Reichsburger tidak mengakui konstitusi dan legitimasi otoritas keamanan, ideologi mereka melegitimasi untuk bertindak dengan kekerasan. Ini bukan orang-orang yang melakukan serangan sembarangan. Mereka ingin secara khusus menyerang tatanan dasar negara, seperti politisi lokal terpilih," jelasnya.