Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi bertemu PM Slovenia Janez Jansa. (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times – Konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau COP26 digadang-gadang menjadi ‘cara terakhir’ para pemimpin dunia untuk mencegah krisis iklim.

Sebelum perhelatan, Sekjen PBB Antonio Guterres menyebut krisis iklim sebagai 'tiket satu arah' menuju bencana kemanusiaan. Dengan kata lain, tidak ada yang sanggup memperbaiki dampak dari kerusakan iklim.

Ungkapan senada dilontarkan oleh Paus Fransiskus, yang menganalogikan COP26 sebagai momen untuk menumbuhkan tanggung jawab bersama demi masa depan. Paus mendesak para pemimpin dunia untuk menghasilkan kebijakan konkret dan radikal demi melindungi bumi.  

Seiring berjalannya acara di Glasgow, Skotlandia itu, para pemimpin dunia telah membuat kesepakatan bersama. Mulai dari kesepakatan menghentikan deforestasi, komitmen emisi nol bersih, pendanaan dari negara-negara maju bakal negara-negara berkembang, dan perjanjian untuk mengurangi metana.  

Lantas, apa yang sebenarnya ingin dicapai dalam COP26? Dilansir dari Al Jazeera, berikut lima hal yang disoroti dalam perhelatan tersebut. 

1. Mencegah kenaikan suhu 2,7 derajat celcius

ilustrasi pemanasan global (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada Perjanjian Paris 2015, para pemimpin dunia sepakat untuk membatasi pemanasan di bawah 1,5 derajat celcius. Menurut kalkulasi PBB, untuk menjaga pemanasan di bawah 1,5 derajat celcius, negara-negara perlu mencapai emisi nol bersih pada 2050. Sayangnya, komitmen dekarbonisasi sangat rapuh, bahkan setelah Perjanjian Paris.

Emisi global diprediksi akan meningkat 16 persen pada 2030, sehingga menyebabkan kenaikan suhu bumi 2,7 derajat celcius pada akhir abad ini. Jika hal itu terjadi, maka bumi akan menjadi bencana bagi miliaran umat manusia.

Kendati Amerika Serikat dan China, dua negara penghasil emisi terbesar di dunia, berjanji untuk memenuhi nol bersih pada 2050 atau 2060, laporan terbaru PBB menyampaikan bahwa komitmen iklim yang lemah tidak akan mampu mencegah kenaikan suhu 2,7 derajat celcius abad ini.

2. Mencegah gelombang pengungsi besar-besaran

Editorial Team

Tonton lebih seru di