Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Potensi peningkatan ekspor hingga 50% dengan produk unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit, tekstil, alas kaki, hasil perikanan, makanan olahan, hingga produk pertanian.

  • Membuka lebih banyak lapangan kerjaan dengan kebutuhan tenaga kerja mencapai satu juta orang.

  • Dukungan dari Eropa yang mempercepat pertumbuhan di berbagai sektor, termasuk membuat Indonesia memenuhi standar mitra dagang internasional.

Jakarta, IDN Times - Kemitraan IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) menciptakan berbagai keuntungan bagi Indonesia.

Kesepakatan mitra ini dilakukan setelah pertemuan bilateral Presiden Prabowo dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Pusat Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel, pada Minggu (13/7/2025).

Penandatanganan perjanjian IEU-CEPA dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan European Union Commissioner for Trade and Economic.

Fithra Faisal, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), menyatakan berbagai dampak positif dapat didapat dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

1. Potensi peningkatan ekspor hingga 50 persen dengan produk unggulan Indonesia

Petani sawit menanam bibit durian di Desa Binasari Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Salah satu keuntungan utama dari kesepakatan mitra ekonomi ini adalah peningkatan ekspor Indonesia dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Sekitar 80 persen produk unggulan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit, tekstil, alas kaki, hasil perikanan, makanan olahan, hingga produk pertanian akan bebas tarif di pasar Eropa.

2. Kebutuhan tenaga kerja mencapai satu juta jiwa

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sebanyak 1.126 pekerja PT Yihong Novatex Indonesia, sebuah perusahaan tekstil di kawasan industri setempat kehilangan pekerjaan secara mendadak

Selain itu, kesepakatan ini menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor, seperti industri manufaktur, pertanian dan perikanan, juga jasa profesional dan logistik.

"Potensi penyerapannya bisa mencapai satu juta tenaga kerja," ujar Fithra.

3. Dukungan dari Eropa yang mempercepat pertumbuhan di berbagai sektor

Dubes Uni Eropa melirik ke arah Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam forum pertemuan di Solo. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Dukungan dari IEU-CEPA dapat mempercepat investasi, industri hujau, serta pertanian berkelanjutan. Hal ini juga menjadi transisi bagi Indonesia mewujudkan ekonomi rendah karbon.

"Kita bisa leverage kapasitas institusional untuk memenuhi standar Uni Eropa, baik dalam hal lingkungan, kelembagaan, maupun tata kelola," kata Fithra.

“Hal ini akan memperkuat governance dan mempercepat transformasi menuju ekonomi berkelanjutan," lanjutnya.

4. Sebagai jembatan bagi Indonesia agar memenuhi standar internasional mitra dagang

Ilustrasi perdagangan internasional (freepik.com)

Daya saing yang perlu meningkat berdasarkan standar IEU-CEPA dapat meningkatkan standar produksi dalam nergeri.

"Ini menciptakan sinyal positif dan bandwagon effect, tidak hanya untuk investasi dari Uni Eropa tapi juga dari negara-negara lain yang melihat Indonesia sebagai mitra dagang yang memenuhi standar internasional tertinggi," ujarnya.

5. Peluang ekspansi ke pasar baru yang belum optimal

ilustrasi ekspansi bisnis (pexels.com/Kampus Production)

Indonesia yang masih berada di peringkat ke-33 sebagai mitra dagang Uni Eropa berbanding terbalik dengan Uni Eropa yang menjadi mitra dagang kelima terbesar Indonesia.

" Jadi dengan perluasan pasar yang sifatnya belum optimal itu bisa meningkatkan peluang ekspor kita juga ke luar negeri. Jadi tidak tergantung atau terkonsentrasi ke satu negara saja," katanya.

Editorial Team