Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung-jawab terhadap insiden penembakan tersebut. "Seorang prajurit bernama Khalil Daghestani telah menyerang wilayah Dagestan" bunyi pesan ISIS yang disebarkan lewat aplikasi pesan Telegram seperti dilansir dari laman France24.
Atas peristiwa penembakan ini, Gereja Ortodoks Rusia mengecam keras terhadap peristiwa penyerangan tersebut.
Seperti laporan yang diturunkan oleh CNN, sekitar tahun 2015 yang lalu, ISIS juga pernah menyatakan membentuk jaringan di wilayah Kaukasus Utara itu. Mereka juga mengklaim bertanggung-jawab atas sejumlah peristiwa penyerangan yang terjadi di Dagestan dalam kurun beberapa tahun terakhir ini.