Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertunjukan angkatan udara (unsplash.com/Cédric Dhaenens)

Intinya sih...

  • Lima orang tewas akibat serangan panas di pertunjukan Angkatan Udara India (IAF) di Chennai, India.
  • Pertunjukan udara IAF dimulai pada pukul 11 pagi hingga 1 siang dengan banyak penonton berdiri di tengah panas terik selama berjam-jam.
  • Kekacauan terjadi ketika acara hampir berakhir dan koordinasi yang buruk oleh otoritas lalu lintas menyebabkan jalan-jalan di sekitar Pantai Marina mengalami kemacetan parah.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya lima orang tewas selama acara pertunjukan Angkatan Udara India (IAF) di kota Chennai, India selatan, pada Minggu (6/10/2024). Kematian mereka diduga disebabkan oleh serangan panas.

Acara perayaan ulang tahun IAF yang ke-92 itu diselenggarakan di Pantai Marina pada siang hari, ketika suhu maksimum mencapai 35 derajat Celcius. Sekitar 1,5 juta orang hadir dalam acara tersebut.

1. Lebih dari 200 orang dilarikan ke rumah sakit

Dilansir dari India Today, pertunjukan udara IAF dimulai pada pukul 11 pagi hingga 1 siang, dengan banyak penonton berdiri di tengah panas terik selama berjam-jam. Beberapa penonton, terutama para lansia, pingsan bahkan sebelum pertunjukan dimulai. Petugas darurat membawa lebih dari 200 orang ke rumah sakit terdekat dengan gejala dehidrasi dan kelelahan akibat panas.

Kekacauan terjadi ketika acara hampir berakhir. Koordinasi yang buruk oleh otoritas lalu lintas menyebabkan jalan-jalan di sekitar Pantai Marina mengalami kemacetan parah, sehingga menyulitkan orang-orang untuk meninggalkan area tersebut. Kemacetan serupa juga terjadi di beberapa wilayah lainnya di Chennai.

Seorang pejabat senior kepolisian mengatakan bahwa satu orang meninggal di tepi pantai dan empat lainnya di area sekitarnya. 

2. Tidak ada air minum di acara tersebut

Chandramohan, salah seorang penonton, mengatakan bahwa tidak ada air yang tersedia di acara tersebut meskipun cuacanya panas dan lembab. Dia menyaksikan orang-orang pingsan karena panas dan dehidrasi.

"Yang terburuk adalah saat keluar setelah acara. Jalan-jalan macet... Bus juga terjebak," ujarnya.

Menurut laporan NDTV, tidak ada tempat penyedia air minum di sepanjang jalan. Sebagian besar restoran di jalur tersebut ditutup, sementara toko-toko lainnya yang masih buka cepat kehabisan air dan minuman ringan.

"Pemerintah negara bagian telah mengecewakan kami. Tidak ada manajemen yang tepat, baik di lokasi maupun di jalan," kata salah seorang perempuan yang membawa kedua anaknya.

3. Pemerintah sebut jumlah pengunjung lebih banyak dari yang diperkirakan

Akibat insiden tersebut, pemerintah negara bagian Tamil Nadu mendapat kritikan tajam dari pihak oposisi karena dianggap lalai dan tidak mampu melakukan perencanaan yang baik.

M.K. Stalin, kepala menteri negara bagian Tamil Nadu, mengatakan bahwa meskipun koordinasi telah dilakukan untuk menghindari kerumunan, jumlah orang yang hadir jauh lebih banyak dari yang diperkirakan. Ia mengaitkan kematian tersebut dengan panas ekstrem dan berbagai alasan medis.  

"Di lain waktu, jika acara besar seperti ini diselenggarakan, perhatian dan persiapan yang lebih baik akan dilakukan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ma Subramanian, menteri kesehatan dan kesejahteraan keluarga negara bagian, turut membela pemerintah dengan mengatakan bahwa mereka telah menyediakan tim medis, petugas keamanan, toilet, dan pasokan air minum untuk acara tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah