Black Panther Party (newyorker.com)
Black Panther Party memiliki nama asli Black Panther Party for Self-Defense, yang ditemukan pada tahun 1966 di Oakland, California oleh Huey P. Newton dan Bobby Seale. Pada awalnya, kelompok ini bertujuan untuk membantu orang-orang keturunan Afrika-Amerika terhindar dari kekerasan aparat keamanan pada saat itu, seperti yang dikutip dari Britannica.
Pada masa kejayaannya, mereka memiliki anggota lebih dari 2.000 orang. Bahkan mereka memiliki pendukung di luar Amerika seperti Jepang, Inggris, dan Cina.
Salah satu program dari Black Panther ini adalah menghapus kekerasan dari pihak aparat kepada orang berkulit hitam, atau Afrika-Amerika, berdasarkan kutipan History, dengan nama "The Ten-Point Program".
"The Ten-Point Program" ini membantu orang Afrika-Amerika yang tidak memiliki rumah, ataupun pekerjaan.
Bahkan berdasarkan kutipan dari NPR, beberapa orang dari kelompok Black Panther ini mengikuti pihak aparat keamanan dengan senjata untuk menjaga diri mereka, dan menolong orang Afrika-Amerika yang kerap menjadi korban pihak kekerasan.
Bahkan kelompok Black Panther ini menjadi salah satu pelopor gerakan Afrika-Amerika lainnya dalam amal, seperti memberi makan orang-orang tunawisma.
Pada saat itu banyak kekerasan yang di lakukan kepada orang berkulit hitam, dan stigma yang sangat tajam pun membuat kondisi keadaan tidak menjadi baik.
Pada tahun 1970an, kelompok Black Panther ini dianggap mengancam oleh J Edgar Hoover, hal ini di kutip dalam Britannica dan History. Pasalnya Black Panther ini di anggap sebagai kelompok gang yang dapat mengancam Amerika, meskipun Black Panther telah memiliki sejumlah kegiatan sosial yang membantu masyarakat lain.
Hal ini juga di karenakan kontroversi yang sempat menyelimuti Black Panther terlibat kasus kekerasan bersama pihak aparat keamanan pada tahun 1967.
Kemudian salah satu anggota Black Panther pun terbunuh oleh sesama anggota akibat salah pemahaman pada tahun 1969. Anggota tersebut adalah Alex Rackley, yang dicurigai sebagai polisi.