Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kementerian Luar Negeri RI. (IDN Times/Sonya Michaella)

Intinya sih...

  • KBRI Yangon dan Bangkok berupaya menyelamatkan 5 WNI dari perusahaan online scam di wilayah Hpalu, Myanmar.
  • Koordinasi dilakukan dengan otoritas kepolisian dan imigrasi Myanmar, namun akses terbatas karena wilayah Hpalu dikuasai pemberontak.
  •  

Jakarta, IDN Times - KBRI Yangon dan Bangkok sedang berupaya menyelamatkan lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di perusahaan online scam di wilayah Hpalu, Myanmar.

“Seperti diketahui, wilayah Hpalu dan Myawaddy adalah wilayah konflik bersenjata yang dikuasai kelompok-kelompok etnis bersenjata,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha kepada awak media, Kamis (4/4/2024).

“Kami sudah kirim nota diplomatik ke Kemlu Myanmar untuk meminta otoritas setempat melakukan langkah-langkah segera dan efektif untuk menyelamatkan 5 WNI tersebut,” lanjut Judha.

1. KBRI koordinasi dengan kepolisian dan imigrasi Myanmar

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, KBRI Yangon juga telah melakukan koordinasi dan pertemuan dengan otoritas kepolisian serta imigrasi dari Myanmar.

“Tapi kita perlu pahami bahwa otoritas Myanmar juga jangkauannya terbatas untuk bisa masuk ke wilayah Hpalu,” ujar Judha.

Junta militer yang memang menguasai Myanmar disebut mulai melemah lantaran mengalami pemberontakan dari berbagai kelompok etnis.

2. KBRI terus berkomunikasi dengan 5 WNI

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha. (IDN Times/Sonya Michaella)

Judha mengungkapkan, KBRI sampai saat ini terus melakukan komunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat etnis untuk membantu proses pembebasan WNI.

“Komunikasi terus kami lakukan dengan 5 WNI juga dengan keluarga mereka di Indonesia untuk menyampaikan informasi terkini soal upaya penyelamatan,” ucap dia.

“Kami upayakan secepatnya untuk bisa dipulangkan,” imbuhnya.

3. Kasus WNI terjerat online scam makin tinggi

17 WNI korban TPPO online scamming di Myawaddy, Myanmar. (dok. KBRI Yangon)

Di sisi lain, Judha membenarkan bahwa tren peningkatan kasus online scam terus meningkat. Pada 2021, tercatat ada 3.704 kasus sejak 2020.

Setidaknya ada 1.114 kasus WNI terjerat online scam di Kamboja dan sisanya tersebar di Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Uni Emirat Arab.

“Dengan tren peningkatan kasus ini, kami tidak lelah-lelahnya mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap berbagai tawaran kerja di luar negeri yang mereka dapat dari media sosial,” tuturnya.

Judha mengimbau para WNI mengecek terlebih dahulu terkait perusahaan tempatnya menawarkan pekerjaan dan sistem mereka bekerja telah sesuai prosedur yang ditetapkan pemerintah melalui BP2MI.

Editorial Team